Aku tiba di rumah om Radi sekitar pukul 22.30 wib. Karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Pagi harinya aku disambut dengan nasi goreng hangat untuk sarapan. Aku kaget ketika melihat sesosok gadis yang terkahir aku lihat baru kelas 1 SMP kini telah berubah menjadi remaja yang cantik jelita, namanya Alin. Kulitnya putih bersih, matanya agak sipit, tubuhnya sangat sexy. Mataku seketika menjadi nakal ketika melihatnya. Aku malah menjadi nafsu melihat keseksian tubuhnya.
“Pagi kak Kevin, apa kabar, maaf tadi malam Alin kecapekan gak jadi ikut jemput kakak. Silakan kak nasgornya dimakan ini special Alin yang bikin khusus untuk kakak lho..” katanya sambil tersenyum manis. Dan itu membuatku semakin terpana.
“Eehmm…ini beneran Alin yang dulu yang masih ingusan?” kataku mengeledek.
“Iya kak, pangling ya…?” katanya genit.
“Lama gak ketemu sekarang kamu udah gede dan makin cantik ya..” godaku lagi.
“Hhehehe…” jawabnya tertawa.
“Sekarang kamu kelas berapa?”
“Kelas 2 SMA kak?
“Pasti udah punya pacar ya?” godaku lagi.
“Belum boleh sama papa tuh padahal kan udah SMA..” jawabnya sambil mulutnya mencibir.
“Emang Alin dan siap berpacaran?” tanyaku pelan.
“Belum juga siih” jawabnya enteng sambil melahap nasgor bikinannya. Akupun juga lalu melahap nasgor bikinan Alin. Selama sarapan mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk di depanku ini.
AGENT BETTING ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA WWW.OKE77.COM
“Om sama tante dimana kog gak ikut sarapan?” tanyaku penasaran, sambil kepalaku clingak-clinguk ke kiri dan ke kanan.
“Ohya tadi mama nitip surat ini untuk dikasihkan kakak. Katanya mama ada urusan mendadak yang sangat penting” jawab Alin seraya memberiku selembar kertas yang ditulis dengan tangan.
Aku lantas membaca isi surat tersebut. Yang isinya mengatakan kalau om Radi dan tante Tari ada urusan kantor di Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Alin kepadaku. Dengan kata lain aku disuruh menjaga rumah dan menjaga Alin selama seminggu.
“Kamu sering ditinggal kayak gini ya Lin” tanyaku.
“Bukan hanya sering kak, hampir setiap hari malahan…hahahaha…dulu aku malah pernah ditinggal sebulan” jawabnya sambil tertawa.
“Ooh gitu, mulai sekarang aku yang menjaga Alin dan rumah selama seminggu, apapun yang Alin butuhkan langsung bilang saja sama kakak” kataku memperjelas.
“Oke kak, sekarang tugas pertama kakak adalah mengantar aku jalan-jalan ke mall. Gimana kak?” katanya manja.
“Baik, ayo kita berangkat sekarang” jawabku sambil bangkit untuk bersiap-siap mengantar Alin jalan-jalan.
Hari itu Alin kelihatan cantik sekali memakai celana jeans ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah menyala. Semua yang dipakai serba ketat sehingga tubh seksinya terlihat jelas.
Hampir seharian kita jalan-jalan, sampai rumah pukul 19.00 wib. Alin terlihat kecapekan. Dia langsung pergi mandi dan pamit untuk tidur. Sedangkan aku yang sudah terbiasa tidur larut malam pergi ke ruang TV setelah mandi. Hampir pukul 23.00 aku mematiakn TV karena bosan dengan acaranya, tapi tiba-tiba aku teringat akan VCD porno yang aku bawa.
Sebelum memutar VCD tersebut aku memastikan kalau Alin sudah tertidur pulas. Lalu aku menyalakan TV dan playernya kulihat VCD porno tersebut, lumayan bisa menghilangkan kebosanan dan ketegangan akibat melihat bodi Alin siang tadi.
Karena keasyikan menonton, aku tak menyadari ternyata Alin juga melihatnya sekitar 30 menit. Dan tiba-tiba,
“Argghhh…” teriak Alin ketika dia melihat adegan seorang laki-laki memasukan kontolnya ke dalam memek seorang perempuan. Tentu saja aku jadi kaget dan gak enak hati begitu mendengar suara Alin dari arah belakang. Dengan sigap aku langsung mematikan VCD tesebut.
“Maaf Lin, kamu udah lama ya berdiri disitu?” tanyaku gugup.
“Sebenarnya tadi Alin mau pipis tapi Alin mendengar suara desahan jadi Alin mencari sumber suara tersebut” jawabnya polos.
“Kak Kevin gak usah takut, Alin gakpapa kog. Alin kebetulan pernah dengar cerita dari temankalau film porno itu asyik dan ternyata benar juga. Dan yang membuat Alin kaget tadi tuh ada tikus lewat.hehehhe” jawabnya lagi yang membuat aku lega.
“Jadi gimana Alin mau lihat lagi?” pertanyaanku yang mengarah ke hal yang nakal.
“Waaah, mau sekali donk kak” jawabnya semangat. Langsung saja aku menyalakan lagi TV dan VCDnya.
Alin terlihat sangat meresapi setiap adegan. Aksi nakalku mulai kujalannkan, perlahan aku mendekati Alin, aku duduk tepat disampingnya. Iseng-iseng aku bertanya padanya Alin
“Pernah gak Alin melakukan adegan seperti itu?”
“Boro-boro kak, pacar aja belum punya” jawabnya sambil matanya tetap melotot pada TV.
“Kalau kakak ajarin mau gak? Enak lho rasanya…coba lihat cewek yang di TV itu, dia kelihatan sangat menikmati adegan itu…” tanyaku merayu.
“Emang kakak bisa kayak gitu?” tanyanya menantang.
“Kamu nantangin kakak ya?” tanyaku dan langsung memeluk Alin dari samping. Alin diam saja. Terasa sekali nafasnya mulai memburu tanda dia sudah terangsang karena melihat film porno itu. Tiba-tiba kudengar Alin berbisik di telingaku,
“Ayo kak ajarin Alin…” aku yang mendengar bagaikan disambar petir di siang hari.
“Yang bener Lin?” tanyaku memastikan. Tanpa menjawab Alin pun langsung melumat bibirku dengan lembut. Kubiarkan Alin memainkan bibirku. Setelah beberapa menit dia melepaskan lumatanya dan Alin berkata padaku lagi,
“Beneran kak, Alin sudah sudah terangsang banget nih…”.
Mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Alin dengan segera aku melumat bibir Alin dengan ganasnya, Alin pun membalas lumatanku. Tak berlama-lama kami lantas melepas baju kami masing-masing sehingga kami berdua telanjang bulat. Ternyata Alin lebih cantik jika dilihat dalam keadaan telanjang bulat. Aku mengamati setiap lekuk tubuh Alin. Dari ujung rambut sampai ujung kaki terlihat sangat sempurna. Toketnya yang montok terlihat sangat menantang.
“Kog cuma dilihat aja kak?” tanyanya yang membuyarkan lamunanku. Aku merasa tertantang oleh kata-katanya. Akupun langsung membaringkan dia di sofa. Kulumat lagi bibirnya sambil tanganku meremas toketnya yang montok. Alin pun mendesah tak karuan. Lumatan bibirku sekarang berpindah ke putting Alin, sesekali aku menghisapnya.
“Ooohhh kak, enak sekali kak..aahhh…” desah Alin yang membuat nafsuku semakin membara. Tak sampai situ jilatanku semakin turun, kujilati pusarnya dan kemudian turun sampai pada gundukan kecil yang ditumbuhi bulu halus.
“IIhh, geli kak…ahhh…” desahnya sambil menggeliat. Kujilati klitorisnya yang sudah mengeras. Sementara tanganku masih asyik meremas toketnya. Beberapa menit kemudian Alin teriak dan mendesah panjang,
“Auughh,,,nikmat kaaaak…” . Memek Alin mengeluarkan cairan banyak sekali. Itulah orgasme pertama buat Alin. Kujilat dan kutelan cairan itu, rasanya gurih tapi nikmat.
“Gimana enak gak Lin?” tanyaku sambil mencubit putingnya.
JUDI KARTU TERBAIK HANYA DI WWW.OMDOMINO.COM
“Enak sekali kak, rasanya Alin seperti terbang ke surga” jawabnya sambil CDnya. Aku yang melihat itu langsung mencegahnya.
“Tunggu dulu Lin, masih ada yang lebih dahsyat dan nikmat lagi, kakak mau ajarin Alin seperti yang di TV itu” kataku sambil menunjuk adegan di TV dimana seorang cewek sedang menghisap kontol seorang laki-laki.
“Gimana Lin, mau?” tanyaku.
“Oke kak, Alin mau..” jawabnya dan langsung meraih kontolku. Alin mulai mengocok dan mengelus kontolku seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu dia memasukkannya ke mulutnya, dengan lembut dimenjilati dan menyedot kontolku. Rasanya sungguh nikmat. Setelah 10 menit lalu kuangkat tubuh Alin dan aku berkata padanya,
“Sekarang kuajari yang adegan yang special yang akan membuatmu merasakan nikmat” kataku sambil kujilat telinganya. Alin menurut aja ketika dia kubaringkan di atas karpet. Alin pun diam aja ketika aku mulai menindih tubuhnya dan menggesekkan kontolku di mulut memeknya.
Karena sudah kering kembali, akhirnya memek Alin kubasahi dengan air liurku. Dengan pelan aku mendorong batang kontolku ke dalam lubang memeknya.
“Aduh, sakiit kak, auuuu….” Jerit Alin ketika kepala kontolku memcoba menjebol keperawanannya. Dengan lembut kuciumi bibir Alin supaya dia tenang. Setelah itu aku kembali mendorong pinggulku agar batang kontolku bisa menembus keperawanannya.
“Tahan sedikit ya Alin…pertama memang sakit tapi setelah itu kamu akan merasakan kenikmatan yang teramat sangat…” kataku menenangkannya. Alin hanya memejamkan matanya sambil menahan sakit di memeknya. Kuterus mencoba mendorong kontolku perlahan dan akhirnya “Sleeeeppp…” kontolku berhasil menembus keperawanan Alin.
“Argghhh….sakit kak…” jerit Alin ketika aku berhasil menembus keperawanannya. Kumulai memaju mundurkan kontolku dengan perlahan. Kulumat bibir Alin biar dia merasa tenang.
“Sssthhh..ahhh…” desah Alin sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, nafsanya pun mulai tak beraturan. Kujilati putingnya biar Alin semakin bernafsu. Terasa sekali kontolku seperti diremas-remas oleh memek Alin.
“Aduuh Alin enak sekali memekmu ini…ahhh…” desahku nikmat.
“Huum kak aku juga merasakan nikmat…oohh..ahhh…” jawab Alin sambil mendesah.
Setelah kurang lebih 20 menit kontolku menggenjot memek Alin, tiba-tiba tubuh Alin mengejang.
“Kak, Alin rasanya mau pipis…aahh..” katanya tersengal-sengal.
“Ditahan dulu Alin, Kita pipis bareng ya…oohh…” kataku sambil mempercepat sodokanku.
“Ayo sekrang Lin kita pipis bareeeng…aahhh….” jeritku bersamaan dengan semburan spermaku. Alin pun teriak dan orgasme barengan denganku.
Terasa sekali kontolku disiram dengan air maninya. Setelah cairan spermaku habis lalu aku turun dari menindih tubuh Alin, kami berbaring bersebelahan. Kulihat Alin begitu lemas, sisa darah perawan masih mengalir dari lubang memeknya. Lalu aku bangkit untuk menggambil tisu dan membersihan sisa darahnya. Setelah bersih aku lalu mencium keningnya sambil berkata,
“Makasih ya Alin, kamu telah memberikan hal berhargamu padaku, Kamu menyesal gak Alin?” kataku bertanya. Alin menggelengkan kepalanya dan berkata,
“Sama-sama kak, Alin gak menyesal kog, Alin malah senang bisa belajar sex malam ini, Dan Alin menyerahkah keperawanan Alin karena Alin tahu kak Kevin menyayangi Alin” jawabnya sambil mengecup pipiku.
Kemudian kami berdua mandi bareng malam itu juga. Di kamar mandi kusabuni seluruh tubuh Alin. Aku merasa kasian karena dia kelihatan sangat lemas. Setelah selesai mandi kami lalu memakai baju kami kembali. Kami berdua langsung tidur di kamar masing-masing.
Tapi setelah kejadian malam itu kami berdua selalu melakukan sex setiap malam hari selama seminggu, sampai om dan tante pulang kembali. Mereka tak menaruh curiga sedikitpun.
Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai akhirnya aku harus pulang ke Jawa. Alin menangis karena kepergianku. Tapi ku berjanji padanya akan kembali lagi dan memberikan Alin kenikmatan yang tiada taranya.
0 Response to "Alin Sepupuku Yang Masih Perawan"
Posting Komentar