Tante Yeni Yang Menggairahkan

Malang benar nasibku, malam itu saat sedang dugem aku ditinggalkan kedua temanku karena kedua temanku sudah mendapatkan pasangan yang pastinya sudah setengah mabok, dan setelah
keduanya sepakat, mereka langsung meninggalkanku begitu saja, dan tinggallah aku di meja yang sudah aku pesan didalam diskotik sendirian.


Kemudian aku mengahabiskan semua minuman yang masih tersisa. Namun belum sampai minuman-minuman yang ada dimejaku habis aku didatangi oleh sorang wanita setengah baya dengan
pakaian yang super seksi. Wanita itu hanya menggunakan gaun tanpa lengan dan tanpa penutup
dada sehingga buah dadnya yang montok menjulang keluar. Tubuhnya gak begitu seksi, namun
kulitnya sungguh bersih sekali, dan sekejap aku langsung berimajinasi kalau klitoris
wanita ini pasti merah meDama.

Yeni adalah namanya saat memperkenalkan dirinya kepadaku. Dan setelah memperkenalkan
dirinya aku menyuruhnya untuk gabung dan menghabiskan minuman yang ada dimejaku. Namun
Yeni ini sudah bau alcohol, dan ketika dia datang Yeni sudah agak sempoyongan. Setelah
aku dan tante Yeni minum sambil ngobrol panjang lebar, akhirnya aku ajak Yeni untuk
berjoget. Disitulah aku merasa kalau Yeni ini adalah wanita yang binal. Gak rugi aku
ditinggalkan kedua temanku karena aku mendapatkan yang lebih cantik dari yang mereka bawa.
Saking asiknya berjoget diirngi lagu disko,aku menelusuri semua lekuk tubuh Yeni. Yeni
pun yang sudah setengah mabok pun diam saja dengan apa yang aku lakukan kepadanya. Aku
pegang-pegang pantatnya, aku peluk dia dari belakang sambil sesekali menyentuh payudaranya
yang sangat montok itu. Dan yang terakhir sebelum dia akhirnya benar-benar mabok aku
mencium bibir Yeni. Namun Yeni tk membalas ciumanku karena dia sudah mabok benar. Dan
kemudian aku bawa dia kemejaku dan kutidurkan dia disana.

Dan tak lama dan aku pun sudah merasa capek, lalu aku papah Yeni menuju keparkiran untuk
aku antarkan pulang.

“Nich cewek kayaknya Tante-Tante?” Bathinku.

Setelah memperhatikan wajah wanita itu yang
kelihatan mencerminkan usianya kira-kira 38 tahunan. Sepanjang perjalanan aku
memperhatikan wanita yang tertidur disebelahnya. Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian
tubuhnya sehingga jelas sekali terlihat buah toketnya yang putih dan gede terus ke bagian
bawah yang hanya memakai rok span sehingga jelas terlihat sangat mulus dan sangat seksi.
Tiba tiba pikiran joroknya mulai merambah ditambah lagi jalan tol menuju Lippo sepi dan
gelap. Tangan Samy mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini terlihat jelas
celana dalam wanita itu.

AGENT BETTING ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA WWW.OKE77.COM

“Gila merah juga?” Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.
Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang nongol gede.
“Busyet mantep banget nich?” Remasan kecil tidak membuat Tante ini bangun pikirnya.
“Sial lagi asyik sudah sampai?!” Gerutu Samy sambil melepas remasan kecil pada payudara
Tante itu terlihat pintu tol 500 meter lagi. Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang
Tante terlihat bangun sambil membersihkan matanya.

“Dimana ini?”
“Mau masuk perumahan Tan?” Jawabku.
“Belok kiri no.13″ tunjuk Tante itu rumahnya.
“Ok” aku mengiyakan.Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah berwarna biru itu terbuka setelah dari dalam mobil Tante itu memencet remot pagar begitu juga pintu
garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke dalam garasi.
“Mari Tan..” aku bermaksud memapah Tante itu.
“Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok” tolak Tante itu halus.
“Ayo masuk” ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam garasi.

Jalannya yang anggun membuatku menelan air ludah. Pantat gede Tante itu goyang kanan kiri
mengikuti irama kakinya yang panjang dan mulus.

“Silahkan duduk..?!” mempersilahkanku duduk.
“Tanks Tante?” balasku.
“Oh ya siapa namamu tadi?” tanya Tante itu sambil pergi ke arah ruangan lain.
“Samy” balasku sedikit berteriak agar terdengar.
Tante Yeni membawakan dua gelas bir sambil duduk disebelahku rapat sekali membuat aku
agak keki.
“Silahkan minum?” sambil menyerahkan segelas bir kaleng.
“Tanks Tan..”

Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak birahi melihat paha putih mulus
dan buah dada yang menantang.

“Santai aja? Haus ya?”
“Lumayan?!” balasku memerah.
“Tante Yeni tinggal sendiri?” Aku encoba untuk ngobrol.
“Jangan panggil Tante Yeni donk, Tante aja, apa Yeni aja”
“Tante dech..” aku memastikan.
“Sudah tua ya?” balas Tante Yeni.
“Tapi Tante kelihatan masih cantik..” sambil matanya terus memeperhatikan buah dada tante
Yeni yang menggantung indah.
“Makasih” tersipu Tante Yeni dipuji seperti itu.

“Oh ya Tante tinggal dengan siapa?” Tanyaku penasaran.
“Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali dia pulang sudah 2 minggu dia
berangkat berlayar..” jelas Tante Yeni.
“Oh begitu ya..?” berarti dia kesepian nich bathinku.
“Kamu sudah punya pacar?” Tante Yeni bertanya sambil menarik tanganku ke atas pahanya
yang putih itu.
“Belum Tan..?!” jawabku menarik tangannya mencoba malu-malu kucing.
“Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu enggak malu dan leluasa mengelus-
elusku”
“Maksud Tante?” bertanya heranku.
“Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi, aku diam karena kupikir kamu kan
sudah tolongin aku boleh donk sebagai tanda terimakasih”
“Jadi ni Tante juga keenakan toh, sial deg-deg an juga gue, gue kira dia tahu bakal marah
eh malah seneng, aman sekarang dong, asyiik?” Bathinku.

JUDI KARTU TERBAIK HANYA DI WWW.OMDOMINO.COM

Sekarang aku bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu Tante Yeni senang diperlakukan
seperti itu. Tanganku mulai meraba paha Tante Yeni.

“Kulit Tante halus sekali..?!” bisikku ke telinga Tante Yeni disertai jilatan halus
membuat Tante Yeni menggelinjang geli.
“Oh ya? Terusin dong ke atas Sam..?” pinta Tante Yeni manja. Tangan Samy masuk ke dalam
celana dalam Tante Yeni.
“Okh kamu ahli sekali Sam?” tangan Tante Yeni mulai menjalar ke arah celana Samy dan
mulai menelanjangi Samy dengan ganas.
“Tenang Tan?”
“Tanganmu itu yang membuat aku enggak tahan okh.. Okh” kembali Tante Yeni mengerang
kenikmatan.

Kini aku sudah telanjang di pegangnya penisku yang lumayan besar.

“Gede juga punyamu” ucap Tante Yeni sambil mulai mengulum penisku, aku hanya bisa
mendesah kenikmatan ketika penisnya amblas ke dalam mulut Tante Yeni.
“Okh Tante okh.. Okh” sambil meremas rambut Tante Yeni.
“Telanjangi aku Sam” pinta Tante Yeni setelah puas mengulum penisku.

Aku mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante Yeni, jelas terlihat bukit
berumput hitam lebat dan sepasang payudara yang gede. Samy merebahkan tubuh bugil itu
diatas kursi.

Baca Juga : Teman Satu Kostku Yang Menggairahkan

“Regangin pahamu Tan” pintaku. Aku Mulai menjilati vagina Tante Yessi yang merah mungkin
karena jarang di pake.
“Oh bulu jembut Tante lebat banget..”
“Tapi ok kan..?”
“Mantep Tan” ujarku sambil menyingkap bulu lebat itu dan mulai memainkan lidahnya dibibir
vagina Tante Yeni.
“Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus Sam okh.. Enak.. Enak”. Menggelinjang eggak
karuan Tante Yeni menahan birahi yang mulai merambah urat-urat pembuluh darahnya.
Sementara tangan Samy asyik meremas payudara Tante Yeni yang gede.

“Remas Sam remas yang kenceng ukh.. ukh..” sambil matanya merem melek. Terlihat jelas
olehku vagina Tante Yeni kembang kempis karena kenikmatan.
“Sam masukin donk, masukin Sam.. Ukh”

Sedikit kubungkukkan tubuhku sambil mulai mengarahkan batang penisku ke arah vagina Tante
Yeni yang sudah becek karena jilatan lembut lidahku. Perlahan tapi pasti penisku mulai merambah masuk ke dalam vagina Tante Yeni.

“Okh..” desah Tante Yeni keenakan. Pantatku bergerak maju mundur.
“Okh.. Enak Sam okh..” merem melek Tante Yeni dibuatnya.
“Okh.. Okh.. Goyang terus” pinta Tante Yeni masih keenakan.

Aku pun merasakan kenikmatan teramat sangat penisnya terasa ada yang menyedot halus dan
nikmat ditambah desahan Tante Yeni yang sangat merangsang urat syarafnya menegang.

“Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh” sambil terus pantatnya maju mundur mengoyak
vagina Tante Yeni yang sudah basah banget.

Mulut Tante Yeni yang mendesah seksi itu aku sambar hingga keduanya saling berciumn liar,
tanganku pun tidak tinggal diam remasan liar menimpa payudara Tante Yeni yang sudah
keras. Cukup lama perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan
teriakan Tante Yeni yang tak tahan akan penisku yang beraksi. Hingga..
“Tan.. Pindah ke lantai yu?” ajakku.
“Terserah, asal jangan dilepas ya? Habis enak banget sih..”

Penisku masih menancap tegang di vagina Tante Yeni, diangkatnya tubuh bugil Tante Yeni
lalu merebahkannya diatas lantai yang berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras
kenikmatan enggak terbendung gerakan maju mundurku yang kadang diselingi putaran penisku
membuat Tante Yeni merem melek menahan gairah yang mungkin sangat diharapkannya malam
itu.

“Sam gantian ya?” pinta Tante Yeni ganti posisi. Mereka berguling separo sehingga
sekarang posisi Tante Yeni berada di atas menindih tubuh Samy.
“Sam gimana kalau goyang gini” tawar Tante Yeni sambil mengoyang pantatnya yang padat
berisi.
“Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh..” sambil tangannya terus meremas payudara
yang sekarang lebih menantang karena menggantung indah dan mantap.
“Oh Sam aku sudah tidak kuat Sam.. Okh.. Sam.. Okh.. Dam.. Okh”
“Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh” eranganku menahan goyangan
Tante Yeni yang semakin liar.
“Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh..”

Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajahku.

“Okh.. Hisap Sam.. Okh” pinta Tante Yeni sambil tangannya mengocok kencang penisku yang
saat itu sedang di ujung banget.

Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Yeni beserta cairan yang keluar dari dalam
vagina itu Tante Yeni terlihat sangat menikmati jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante
Yeni muncrat ke wajahku.

“Okh.. Okh..” erangan Tante Yeni sambil terus membenamkan memeknya ke wajahku.
“Okh Sam kamu luar biasa” puji Tante Yeni atas kehebatanku melayaninya.
Aku duduk di sofa kembali sementara penisnya masih menegang tangguh, dengan penuh
pengertian Tante Yeni mengocok penisku yang sudah tegang.
“Okh.. enggak lama Tan.. Okh..”
Crot.. Crot.. Dari penisku keluar cairan putih kental yang langsung dengan sigap Tante
Yeni memasukkan penisku ke dalam mulutnya.
“Akh.. Okh..” Aku tersenyum puas begitu juga Tante Yeni yang memang malam itu sangat
mendambakan memeknya mengeluarkan cairan kenikmatan ditemani lelaki perkasa sepertiku.

Aku dan tante Yeni lalu beranjak kekamar tidur Tante Yeni, setelah Tante Yeni
mengajakku ke kamarnya untuk istirahat sejenak dengan harapan aku dapat melanjutkan
kembali memuaskan nafsu birahinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tante Yeni Yang Menggairahkan"

Posting Komentar