Bungalow yang terletak di kaki gunung itu memang menjadi pilihan Vinda . Vinda menjadi room servis di bungalow tersebut . Memang bukan jabatan yang bisa di banggakan , tapi dia tak bisa terlalu memilih , toh hanya kerja praktek sementara .
Umurnya belum genap 22 tahun , Vinda masih muda dan cantik . Tubuhnya langsing , dengan payudara yang tidak terlalu besar . Kulitnya putih bersih dengan rambut yang sebahu , kadang di ikat jadi satu membentuk ekor kuda , kadang di biarkan terurai dengan bando di kepalanya . Vinda sepintas terlihat mirip ABG umur 17 tahunan .
Vinda selama ini dikenal temannya sebagai gadis yang kuper dan pemalu , jarang sekali mau ikut temannya , bepergian . Dia lebih senang berdiam diri dirumah . Pernah sekali Vinda punya pacar sewaktu kelas 3 SMU , tapi kisah kasih itu hanya seumur jagung . Dari masuk kuliah hingga 3 tahun ke depan , Vinda terus sendiri .
Tapi jauh dalam lubuk hatinya Vinda sebenarnya mengharapkan punya seorang kekasih . Vinda juga sering berfantasi soal sex yang agak liar . Tapi tak pernah di ungkapkannya . Entah mungkin terpengaruh oleh film film bokep yang kadang di tontonnya .
Kalau fantasinya berlangsung dia menjadi birahi , maka dia akan melakukan masturbasi untuk memuaskan dirinya sendiri .
Hari itu , kira kira jam 7.00 malam , saat Vinda berjalan menuju dapur di hotel itu , Vinda melewati beberapa rumah bungalow sewaan itu . Dia menghentikan langkahnya , ketika kupingnya yang indah itu menangkap suara suara manja dari seorang gadis . Vinda mencari sumber suara itu , dan dia menemukan sebuah bungalow dengan jendela yang tak tertutup rapat .
AGENT BETTING ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA WWW.OKE77.COM
Dari celah jendela itu Vinda melihat sepasang manusia berlainan jenis sedang melakukan foreplay . Mereka melakukan oral sex dengan gaya 69 . Wajah si gadis cantik menghadap jendela itu , dengan mulutnya asik mengulum penis besar milik seorang pria setengah baya yang tidur terlentang di atas ranjang itu .
Vinda melihat adegan itu dengan hati berdegup , ini pertama kali dia melihat adegan itu secara langsung . Walau sering melihat adegan seperti itu di film biru , tapi sekarang adegan langsung itu membuat kakinya bergetar . Adegan itu terus berlangsung di mana si gadis itu tampaknya agresif sekali melumat penis pria itu . Kepalanya naik turun , membuat penis itu semakin tegang keluar masuk mulut gadis itu .
Birahi Vinda pun naik dan terasa vaginanya menjadi lembab. Vinda menghentikan intipannya . Kepalanya bergerak ke kiri dan kekanan , Dia pun kawatir , ada orang lain yang melihatnya .
Vinda memutuskan meninggalkan tempat itu . Tapi kemudian , suara desahan desahan gadis itu membuat dia membatalkan niatnya . Kembali kepalanya menoleh ke kiri dan kekanan , memastikan keadaan sekelilingnya aman .
Vinda pun kembali mengintip dari celah jendela itu . Dan kini Vinda di suguhkan adegan utamanya . Saat tubuh wanita itu berada di atas tubuh pria itu . Dan penis besar pria itu terlihat jelas berada di vagina gadis itu , keluar masuk . Gadis itu terus mendesah desah kenikmatan . Vinda pun semakin terangsang .
Vinda tidak dapat sepenuhnya menikmati adegan langsung itu , sebentar sebentar dia menoleh ke kiri dan kekanan , memastikan keadaan sekeliling aman . Tapi walau begitu Vinda terangsang sekali . Menit demi menit berlalu sampai akhirnya , tubuh pria itu mengejang menikmati sex mereka .
Vinda segera berlalu dari tempat itu , dia ke dapur sesuai rencana semula . Dia menemui seorang teman nya . Yang sama sama praktek kerja di sana .
“ eh , Vin , eloe udah ganti shif yah ..” tanya Susan temannya itu .
“ iyah , eloe ..” tanya Vinda .
“ bentar lagi deh , tanggung .. “ kata Susan yang masih di dapur mendapat tugas membersihkan piring .
“ eh.. yah udah kunci kamar mana ..gua mau mandi dulu ..” kata Vinda .
Setelah mendapatkan kunci kamarnya dari Susan , Vinda pun ke kamarnya . Susan teman sekamar Vinda di temat kerja prakteknya itu . Mereka di beri tempat sebuah rumah di belakang bungalow itu . Rumah yang cukup besar dengan lima kamar . Setiap kamar di isi oleh dua mahasiswa .
Vinda masuk ke rumah itu , beberapa rekannya menyapanya .
“ Vin .. cape yah ..” kata seorang temannya .
“ yah lumayan lah .. “ jawab Vinda .
“ eloe gantian sama siapa , shif siapa sekarang ..” tanya temannya lagi .
“ oh si Jeni ..” jawabnya sambil memutar anak kunci pintu kamarnya .
Setelah pintu terbuka Vinda masuk ke kamarnya .
“ eh gua mau mandi dulu yah..” katanya lalu menutup pintu kamarnya .
Vinda bediri di hadapan cermin di depan kamarnya . Dia melepas bajunya . Baju seragam hotel itu , kemeja putih , dan rok hitam . Lalu branya yang pink terlepas , buah dadanya yang yang hanya sekepalan pria dewasa itu tampak menawan dengan lingkar agak kemerahan , serta putting yang kecil . Putting itu tampak menonjol sedikit karena desakan birahi Vinda .
Tangannya perlahan meraba sendiri buah dadanya , matanya terpejam saat jarinya meraba putting susunya sendiri . Rasa nikmat segera dirasakannya .
Tangan yang sebelahnya pun menyusup masuk ke balik celana dalam yang berwarna senada dengan branya . Sambil mengatup bibirnya rapat , jarinya merabai vaginanya sendiri .
Sesaat kemudian Vinda berbaring di atas ranjangnya , lalu perlahan melepas celana dalam pinknya . Kakinya pun membuka lebar . Vaginanya yang basah , bukit vaginanya , dengan bulu bulu halus , terlihat merangsang untuk di nikmati . Jarinya segera merabai bibir kemaluannya yang rapat itu .
Jari Vinda bergerak ke atas dan kebawah . semakin lama gerakkan jarinya kian cepat . Pikirannya melayang berfantasi , dirinya sedang bercumbu hebat dengan seorang cowok . Semua itu membuat Vinda semakin birahi , vaginanya tampak semakin basah sekali ..
Pantat gadis itu tiba tiba terangkat , dia menahan sebentar lalu terlihat tubuhnya bergetar beberapa kali , kemudian pantat sexynya terhempas kembali ke ranjangnya .
Vinda hari itu tampak seperti biasa , mendorong troly membawakan makan atau minuman kepada tamu yang menginap di bungalow tersebut . Merapikan kamar bungalow , jika tamu sudah chek out dan lainnya .Selebihnya dia hanya menunggu perintah dari atasannya . Sampai jam kerjanya berakhir.
Malam itu setelah tugasnya selesai dan temannya sudah mengambil shiftnya . Vinda berniat kembali ke kamarnya . Dia pun melewati bungalow yang kemarin dia mengintip .
Tamu yang menginap itu baru akan chek out esok hari .
Saat Vinda melintas , jendala kamar itu malah terbuka lebar membiarkan semilir angin gunung menyejukkan kamar itu . Vinda terus saja lewat dan menoleh ke arah jendela itu . Pria setengah baya itu menatapnya . Vinda pun agak grogi lalu menyapa dengan sopan “ maaf , pak ..selamat malam..”
“ malam…. “ jawab pria itu sambil duduk di sofa dengan gadis muda duduk di sebelahnya yang memakai lingeri putih itu .
Vinda segera berlalu .
“ ah .. dia pasti habis main .. atau belum mulai yah ..” demikian katanya dalam hati .
“ wah ..gua udah gila nih ..koq jadi mau ngintip aja sih …” ujarnya dalam hati .
Jam 8.30 malam , setelah Vinda selesai mandi dia keluar dari kamarnya . Kebenaran malam itu teman sekamarnya mendapat shitf malam , menggantikan temannya yang lain , yang sedang tidak enak badan .
Kakinya melangkah menuju bungalow yang di sewa pria setengah baya dengan seorang gadis muda itu . Jendela kamar itu sekarang tertutup . Tapi tidak terlalu rapat . Jantungnya kembali berdegup , saat dia mendengar suara erangan pelan gadis itu .
Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan , setelah yakin semua aman dia mendekatkan kepalanya , matanya membuka lebar mengintip dari celah jendela itu .
Kembali Vinda menonton adegan sex live show . Kali ini , pria itu tengah menindih gadis muda itu dengan penis yang bergerak cepat di dalam vagina gadis muda itu . Udara sejuk di sana menjadi panas untuk Vinda , birahinya terbakar , Vinda menjadi sangat hot . Yakin hari sudah malam dan keadaan sepi , Vinda menjadi leluasa menonton tayangan itu.
Tanpa di rasanya , sepasang mata sedang mengamatinya . Vinda masih terlihat asik dengan tontonannya , sampai suara pria itu melenguh panjang menikmati orgasmenya .
Tontonan selesai . Vinda membalikkan badannya dan dia terkejut melihat seorang cowok yang muda sedang berada di depannya sekarang.
“ eh eh .. selamat malam pak ..” katanya terbata .
Lalu Vinda segera berjalan dengan kepala tertunduk . Cowok itu pun mengikutinya . Setelah agak menjauh dari bungalaw tersebut , cowok itu memanggilnya .
“ eh maaf .. bisa minta tolong , saya minta air putih ..” .
Vinda menghentikkan langkahnya ,
“ maaf pak , shif saya telah selesai , coba bapak telp ke room servis aja ..” .
“ yah , tapi saya telp , gak di angkat ..tolonglah .. “ katanya sambil tersenyum .
Vinda pun mengangguk ,
“ baik.. bapak di nomer berapa ? “ . Pria itu menunjuk bungalow nya yang terletak tak jauh dari bungalow tempat Vinda mengintip .
Vinda pun berdiri di depan pintu bunglow dengan membawa baki dan setermos air . Vinda mengetuk pintu bungalow itu . Dan Pintu itu terbuka . Vinda masuk dan meletakkan baki dengan setermos air itu di atas meja .
“ silahkan pak “. kata Vinda .
“ terima kasih ..” jawab pria muda itu .
Vinda pun melangkahkan kaki hendak meninggalkan bungalow tersebut .
“ eh omong omong kamu suka mengintip yah ..” kata pria itu tiba tiba .
“ eh .. ah ..ma maksud bapak , apa ..” tanya Vinda dengan grogi .
“ loh yang tadi itu ..memang kamu lagi ngapain , mengintip dari jendela khan ..” kata pria itu lagi .
“ eh anu pak , tadi saya dengar suara , lalu saya lihat , kalau kalau ada sesuatu yang terjadi di kamar itu ..” jawab Vinda .
Pria muda tersenyum ,
” koq lama lihatnya , memang apa yang terjadi di dalam sana ..”. Vinda hanya diam , menatap pria itu .
“ gak apa apa koq , saya cuma kesal , itu jatah saya , seharusnya saya yang ngintip..” kata pria itu dengan senyumnya yang menawan .
Vinda di buatnya binggung dengan perkataannya.
“ omong omong kamu suka juga ngintip yah ..” tanya cowok itu lagi .
“ eh ..enggak koq sungguh tadi saya tidak sengaja “ . jawab Vinda .
Cowok itu tersenyum lagi ,
“ nama saya Verbert , boleh tahu nama kamu siapa ?..” Vinda menatap pria itu , dalam hati Vinda bertanya tanya , apa maunya pria ini .
Vinda pun menjawab
“ saya Vinda..” .
“ Oh , Vinda nama yang cantik , sesuai dengan orangnya ..” kata pria itu .
“ selamat malam , pak ..” kata Vinda lalu membalikkan badan hendak meninggalkan bungalow tersebut .
“ Vinda , tadi kamu bilang shift kamu sudah selesai , jadi apa salahnya kita berbicara , soal hobby kita , kebetulan saya sendiri di sini..” kata Verbert .
“Maksud bapak ..” kata Vinda , dan menahan langkahnya .
“ yah soal hobby ngintip kamu , kita bisa bertukar pengalamankan ..” kata Verbert .
“ saya sudah bilang tadi , saya tidak punya hobby ngintip , tadi saya gak sengaja pak..” kata Vinda.
“ oh , sengaja atau tidak , tapi kan setidaknya kamu bisa cerita , apa rasanya ..” kata Verbert lagi .
“ saya tidak mengerti maksud bapak ., selamat malam pak “ kata Vinda lalu berjalan ke arah pintu .
“ Vinda , tolonglah , saya benar benar butuh seseorang untuk di ajak bicara , saya sedang binggung nih , bantu saya tolong lah please ..” kata Verbert dengan suara merendah , dan mengiba.
Kembali langkah Vinda terhenti , Vinda menatap wajah Verbert .
“ serius saya sedang ada problem dengan pacar saya , dia berselingkuh , membuat saya sakit hati ..
“ kata Verbert lagi , lalu dia duduk di sofa , sambil kedua tangannya memegang kepalanya .
Vinda menjadi sedikit simpati , lalu berjalan mendekat ,
“ apa yang bisa saya bantu ..” .
“ bantu saya , beri saya pendapat kamu , kasih saya jalan keluar. Tolong saya tak bisa berpikir..” jawab pria itu . Vinda tertegun .
“ tapi ini masalah pribadi bapak , saya tak bisa ikut campur..” .
“ saya tidak minta kamu ikut campur , tapi beri saya nasehat , langkah apa yang harus saya ambil ..” kata pria itu lagi .
“ baik pak …coba saya bantu ..” kata Vinda .
“ Begini ceritanya Vin , eh lebih baik kamu duduk dulu deh ..” pinta pria itu .
Vinda pun duduk di sofa itu , dan pria itu berkisah . Tentunya dia berkisah palsu . Verbert bukan seorang cowok yang baik . Dia suka memainkan wanita wanita . Itu sebabnya dia menyewa bungalow tersebut , tujuannya hendak mencari cewek di tempat clubbing , lalu membawanya ke bungalow itu , nanti malam .
Tapi dia bertemu Vinda yang tadi di pergokinya sedang mengintip . Ini kesempatan buat Verbert . Dia pun mencoba merayu Vinda , dengan segala tipu dayanya .
Verbert pun bercerita tentang pacarnya dan Verbert juga tentang bagaimana dia dan pacarnya melakukan hubungan sex . Yang tentu saja membuat Vinda tersipu tapi juga terangsang .
Setelah Verbert selesai dengan dongengnya dan Vinda mendengarnya dengan seksama , lalu Verbert bertanya
“ bagaimana menurut pendapat kamu Vin , apa saya pantas menerimanya kembali ? “ . Vinda terdiam .. sepertinya Vinda serius berpikir .
Saat itu Verbert berdiri , dia membuka kulkas ,
“ Vinda , mau minum apa .. “ tanyanya .
“ eh gak usah pak ..gak apa apa..” jawab Vinda .
Verbert lalu menuangkan minuman ringan dan tanpa sepengetahuan Vinda , Verbert memasukkan obat perangsang di minuman ringan itu . Lalu menyajikannya pada Vinda .
“ ayo , di minum , terus pikirkan , bantu saya ..tolong..” katanya .
“ gah usah pak , enggak enak ..saya pelayan di hotel ini ..” kata Vinda .
“ loh , apanya pelayan , saya anggap kamu teman baik saya dan saya berharap kamu juga bisa menganggap saya teman kamu .. dan jangan panggil pak , panggil Verbert .. please..” katanya lagi dengan nada merayu ..
Vinda mengangguk dan tersenyum , penampilan Verbert yang modis dan wajahnya yang ganteng serta kata katanya yang merayu tentu membuat Vinda terbuai .
“ minum dulu Vin ..” kata Verbert .
“ ma kasih pak ..eh Verbert..” kata Vinda tersenyum .
Dan minuman ringan yang tercampur obat perangsang tanpa rasa itu , segera mengalir masuk ke tenggorokkannya , lalu beredar dalam tubuhnya . Obat perangsang itu akan segera di serap oleh tubuh gadis cantik itu dan mempengaruhi system syaraf di otaknya .
“ Vinda gimana , apa pendapat kamu ..” tanya Verbert .
“ eh gimana yah , kalau kamu memang mencintainya , gak ada salahnya koq menerimanya kembali ..” jawab Vinda.
“ ha .. tapi ..dia pernah selingkuh , sampai begituan loh ..aku gak bisa terima ..deh kayaknya ..” kata Verbert lagi .
“ eh ..yah udah ..kalau kamu memang gak bisa . yah tinggalkan aja “ kata Vinda lagi .
Obat perangsang itu sepertinya mulai bereaksi . Vinda tampak gelisah . Dia duduk dengan tidak nyaman .
“ itu saya juga sudah pikirkan , tapi saya benci sendiri , kecuali kalau kalau….” . Kata Verbert terputus , membuat Vinda penasaran .
“ kalau apa ..” .
“ kalau kamu mau menjadi pacar saya..” kata Verbert .
“ ha… gak bisa …ah..” kata Vinda . Vinda merasakan ada gejolak yang hebat di dalam tubuhnya .
Semua kata kata Verbert membuat hatinya berbunga .
“ Vinda kamu sudah punya pacar …” tanya Verbert . Vinda menggeleng .
“ nah kebetulan dong…. jadi pacar saya yah ..please ..” rayu Verbert .
Vinda semakin tak bisa berpikir Jernih , di tambah rayuan rayuan Verbert yang terus di lontarkannya .
“ Vinda kamu cantik sekali , …” . Vinda hanya tersipu , lalu Verbert berkata lagi “ Vinda boleh saya mencium kamu ..”
Dorongan obat perangsang itu begitu kuat membuat syaraf syaraf di otak Vinda tak bisa bekerja sempurna . Libidonya meningkat , tak terkontrol . Vinda mengangguk , sambil memejamkan matanya . Tanpa membuang waktu Verbert mulai mencium bibir mungilnya. Melumatnya mendesak masuk lidahnya ke dalam mulut Vinda , menggelitik langit langit mulutnya .
Detak jantung Vinda meningkat tajam , Verbert yang berpengalaman itu tahu Vinda sudah mulai terangsang. Verbert mulai merabai dadanya yang masih tertutup t-shirt putihnya itu , Vinda merintih.
” jangan Vert.. malu ..” . Verbert menjilati lehernya ,
”sayang , saya suka sama kamu , jangan kawatir tenang aja , nikmati ..” . Vinda benar benar tak kuasa menolak semua itu , dia hanya pasrah menikmati permainan Verbert.
Kembali Verbert menciumi bibir Vinda lagi . Vinda pun membalasnya dengan penuh nafsu . Dengan cepat Verbert melepas t-shirt putih yang di kenakan Vinda . Vinda sama sekali tak bisa menolak . Dadanya telah terbuka ,dia memakai bra putih . Tangan Verbert dengan cekatan melepas bra putih . Kini matanya bebas menatap buah dada , milik Vinda itu.
Buah dada yang terbuka itu tak luput dari sentuhannya . Tubuh Vinda gemetar , baru kali ini buah dadanya di sentuh tangan pria . Putingnya yang kecil ke merahan juga di mainkan dengan liar oleh jari Verbert . Vinda mendesah
“ ahh.. .. ehhh ….ahhh Vert ohh … “ erang Vinda.
Lidah Verbert pun menjulur , menjilat putting susu Vinda yang tampak menonjol keluar . Vinda sudah sepenuhnya di kuasai birahi . Verbert dengan bernafsu melumat , menyedot buah dada Vinda . Membuat Vinda semakin birahi . Suara erangan nikmat Vinda terdengar , menambah gairah Verbert .
Tangan Verbert pun mencari resleting rok hitam Vinda dan membuka resleting itu . Verbert pun melepas roknya , pangkal pahanya masih terbalut celana dalam putih . Tangan Verbert dengan lembut meraba raba paha putih mulus Vinda, Vinda yang sudah terpengaruh dengan obat perangsang itu seakan tak lagi berkuasa atas tubuh nya .
Perlahan kedua tangan Verbert mengelus elus paha putih Vinda , Sambil sedikit demi sedikit merenggangkan kedua kakinya , Verbert dapat jelas melihat bercak basah , cairan nikmat yang merembes dari vagina Vinda membasahi selangkangan celana dalam putihnya .
“ sayang , saya cinta kamu , saya akan membahagiakan kamu .. ..” ujar Verbert di telinga Vinda, lalu menjilati daun telinga Vinda sehingga membuatnya terangsang geli .
Satu sentuhan lembut , jari Verbert tepat di selangkangan celana dalam putih milik Vinda. Membuat suara erangan birahi keluar dari mulut Vinda.
“ AAhh …… “ . Lidah Verbert terus aktif menyapu putting susu Vinda, buah dadanya tampak mengeras karena nafsu . Di sertai getaran getaran jari Verbert di atas selangkangan celana dalamnya , membuat tubuh Vinda bergejolak .
Pengaruh obat perangsang itu begitu kuat membuat Vinda tak bisa bertahan lama dengan birahinya..
“ ohh .. ahhh .. sudah Verbert aku gak tahan lagi .. ..” erang Vinda ketika jari Verbert bergerak semakin cepat di selangkangan celana dalamnya .
Verbert tidak berhenti , jari itu bergetar semakin liar , Putting susunya juga di jilat cepat . Tubuh Vinda mengejang , Vinda menjerit menikmati orgasmenya
Rasa nikmat yang berbeda dan baru pertama kali di rasakannya . Nafasnya masih memburu di sertai degup jantungnya yang berdetak cepat . Verbert pun menciumi bibir indah Vinda “ sayang , kamu merasa nikmat ..” tanyanya . Verbert pun mendiamkan gadis itu , sebentar , sambil terus menciumi bibirnya dengan mesra.
Kemudian tangan Verbert perlahan melepas celana dalam putih Vinda yang telah basah itu .
“ Vert ..jangan ..saya malu …” kata Vinda, dengan tangannya berusaha menghentikan tangan Verbert .
Tapi usaha itu sia sia , tangan Vinda sepertinya kehilangan tenaga . Tangan Verbert tak bisa di hentikan , sampai celana dalam Vinda lepas dari tubuhnya.
Verbert melihat bukit kemaluan Vinda dengan bulu bulu tipis yang sangat merangsang itu . Dengan dua jarinya , bibir vaginanya di kuak lebar oleh Verbert . Vinda mengerang . Mata Verbert menatap vagina Vinda , dengan liangnya yang rapat serta basah . Klitorisnya tampak memerah dan membesar . Lidah Verbert menjulur menjilati klitorisnya . Lagi lagi Vinda mengerang nikmat .
Rasa rasa nikmat yang belum pernah di rasakannya . Saat klitorisnya bersentuhan dengan lidah seorang pria . Rasa yang selama ini cuma ada dalam fantasi liarnya sekarang tengah di rasakan dengan sesungguhnya.
Jilatan lidah Verbert di klitorisnya terus membangkitkan nafsu birahi Vinda . Sebentar saja Gadis itu telah kembali birahi . Vinda terus mengerang kenikmatan . Lendir vagina Vinda mengalir terus .Rasa nikmat dan gatal mendera klitorisnya yang tegang terangsang .
Dan tubuhnya kembali menegang .
“ ahh… enak… ahhh ahhh..enak..” erangnya . Lidah Verbert terus bergerak menyapu klitoris dan membawa Vinda kembali mengejang kerena orgasme .
Tubuh Vinda pun kembali lemas .
Setelah beberapa saat , Verbert membawa tubuh bugil Vinda dan membaringkannya di ranjang itu . Vinda berjalan agak gontai dan sempoyongan , tubuhnya terasa lemas dan tenaganya seperti hilang .
JUDI KARTU TERBAIK HANYA DI WWW.OMDOMINO.COM
Sekarang Vinda telah berbaring di ranjang itu . Verbert pun mulai membuka pakaiannya sendiri . Penisnya yang tegang itu sudah siap untuk memasuki tubuh Vinda . Verbert menghampiri Vinda . Sambil mengangkat kepala Vinda , Verbert meminta Vinda mengoral penisnya .
“ ah ..jangan ..saya gak bisa ..” kata Vinda .
“ ayo coba saja .. jilat dulu saja ..” pinta Verbert .
Perlahan tangan Vinda menyentuh daging bulat panjang itu . Baru kali ini dia memegang penis seorang pria . Tangan Vinda yang lembut terasa nikmat bagi penis Verbert .
“ ayo , sayang , jilatin dong ..” rayu Verbert . Vinda sedikit ragu untuk melakukan hal itu .
Tapi Verbert terus mendesaknya . Lidah Vinda pun menjulur dan menjilati ujung penisnya . Tapi Vinda tak mau mengulum penis itu . Verbert mendorong penisnya hingga ke mulut Vinda . Tapi Vinda mengatup mulutnya rapat .
“ ayo dong ..sayang , kulum ..dong..” pinta Verbert .
Vinda pun perlahan membuka mulutnya . Penis itu segera melucur masuk ke dalam mulutnya ..
“ ufff …ughh …. “ suara Vinda tertahan penis itu .
Verbert menggerakkan penisnya dalam mulut Vinda .
Tapi Verbert tak begitu menikmati oral sex dari Vinda , Vinda tak berpengalaman sama sekali .
Verbert memutuskan untuk segera mencicipi tubuh gadis cantik itu . Verbert semakin mendekat tubuh Vinda , Verbert menatap penuh nafsu wajah cantik Vinda . Dia membuka lebar kedua kaki Vinda dan menahannya.
Kepala penisnya sudah menempel tepat di bibir vaginanya .
Vinda memejamkan matanya dan dia bersuara lemah
“ saya masih perawan .. saya takut Verbert… “ ibanya .
Verbert tercengang mendengar kata Vinda .
“ apa betul dia masih perawan ..” pikirnya dalam hati .
“ Vinda sayang ..tenang saja ..saya akan pelan pelan koq ..” kata Verbert .
Penis Verbert perlahan mendesakkan penisnya masuk lebih dalam , membuka belahan vagina Vinda . Vinda meringis , Penis itu pun bergerak masuk lebih dalam .
“ ahhh .. sakit.. stop sakit Vert .. ..” erang Vinda .
Verbert pun benar benar menikmati jepitan erat vagina Vinda . Dia mulai menggoyang , menarik keluar batang penisnya dan mendorong masuk kembali dengan pelan dan lembut . Vinda mengerang setiap kali penis Verbert menusuk liang vaginanya .
Setelah beberapa kali penisnya keluar masuk , Verbert menarik habis batang penisnya keluar dari liang vagina Vinda . Dan dia melihat ada bercak merah di sprei kasur .
“ gila ..nih cewek benar benar perawan ..” katanya dalam hati .
“ aghh … sakit ..udah ..stop …” erang Vinda ketika Verbert kembali memasukan batang penisnya ke vagina Vinda .
Verbert benar benar menikmati jepitan erat otot otot vagina perawan itu . Gerakan penisnya lambat , walau begitu Vinda tak sepenuhnya menikmati . Tapi itu tak lama , semakin Verbert mendekati puncak birahinya , semakin cepat pula penisnya bergerak dalam liang vagina Vinda yang perawan itu .
Gerakkan Verbert pun makin lama semakin liar . Penisnya terus bergerak keluar masuk , membuat Vinda mengerang ke sakitan . Verbert tak peduli lagi ., yang di rasakan hanya nikmat tubuh Vinda .
Penisnya terus bergerak keluar masuk . Gerakkan Verbert semakin cepat , menghentak hentak keras dan tiba tiba Verbert menekan habis batang penisnya dalam liang vagina Vinda .
Saat itu Vinda merasakan cairaan hangat sperma Verbert telah memenuhi vaginanya . Perlahan Verbert mencabut batang penisnya dan sebagian dari spremanya keluar dari liang vagina Vinda beserta darah perawannya .
Vinda merasakan seluruh tubuhnya lemas . Juga ada rasa nyeri di vaginanya . Verbert membelai kepala Vinda dan mencium bibirnya . Tak lama Vinda tertidur pulas .
Bunyi bip yang terus menerus dari jam tangan digitalnya membangunkan tidurnya .
Jam 5.30 , yah ini memang saatnya untuk bangun dan mempersiapkan diri untuk kerja .
Tapi pagi ini berbeda dengan pagi pagi sebelumnya , tubuh Vinda tertidur tanpa busana dan dia masih merasa nyeri di vaginanya .
Vinda pun bangun dari ranjang itu , dia mencari pakaianya yang berantakan tergeletak di sofa . Dia memakainya , matanya berkeliling mencari Verbert , tapi dia tak menemukannya .
Vinda duduk di sofa itu , termenung tentang kejadian semalam . Vinda ingat semuanya , dia sadar telah melakukan hubungan intim dengan seorang pria yang sama sekali tak dikenalnya .
“ mengapa bisa terjadi , mengapa saya bisa semudah itu menyerahkan diri saya pada cowok itu ..” pertanyaan itu memenuhi otaknya ..
“ Vinda , eloe dari mana ? ” tanya temannya yang melihatnya .
“ enggak , dari depan aja…” jawab Vinda .
“ yah udah , sana ganti baju ..pakai seragam .. gua mau tidur nih..” kata Susan , yang baru saja berganti shif .
Vinda pun segera masuk , ke kamar mandi , dia membasuh tubuhnya . Membersihkan vaginanya dari sisa sisa sperma Verbert . Ada rasa penyesalan yang dalam di hatinya . Tapi mau apa lagi .. Vinda pun meneruskan mandinya itu .
Setelah selesai mandi , Vinda pun segera memakai baju seragamnya lagi , dan siap bertugas .
0 Response to "Di Ekse Sama Salah Satu Penginap Di Bungalow Tempat Ku Magang"
Posting Komentar