Pengalamanku Di Gangbang Teman kampusku

Dari 2 tahun kemarin aku rasakan selalu seperti kehausan akan sex , itu mulai saat aku ngentot sama pacar pertamaku dan sekarang kita putus dari situ aku ingin selalu hubungan badan dengan pria apa pun yang penting bisa memuaskan hasratku dan yang penting dia bisa membuat aku kelelahan saat di ranjang.



Perkenalkan namaku Nanda saat itu aku sedang hidup di luar negeri dimana teman temanku yang ada dikampus kalau aku gak ada di kampus dia menemaniku di apartemen , dan di bawah ini aku akan menceritakan kisah nyataku yang tak pernah aku lupakan,

Hari itu saat aku mendapat kuliah tengah malam dan pulangnya juga malam , aku berjalan ke arah parkiran mobil yang sudah gelap hanya di terangi satu lampu jalan, aku berjalan cepat menuju ke rah parkiran saat masuk ke dalam mobil tiba tiba handphoneku berbunyi rupanya dari Azka.

“Halo Nanda, lagi ngapain?” tanya si Azka.

“Ini nih, lagi mo pulang baru aja selesai kelas” sahutku sambil menstater mobil.

“Ooh, mo ke sini ga? Kita ntar mo ngadain pesta nih. Kan hari sabtu, masa di rumah aja sih?” Si Azka pun nyerocos.

“Oh ya? Mau donk, kalo gitu aku ke sana sekarang deh” jawabku dengan senangnya.

“OK deh. Bye”

Sejak hidup di LA, aku selalu suka dengan kehidupan malam. Pesta, diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun mulai merapikan rambut dan pakaianku. Kemudian, aku mulai membubuhkan make-up tipis di mukaku. Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Azka. Azka adalah anak orang kaya. Apartemenya yang terletak di daerah BH itu sangat mahal harganya.

Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store. Ketika aku turun dari mobil, banyak cowok bule yang melihat dan bersiul kepadaku. Saat itu aku hanya mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat. Payudaraku yang berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda. Memang payudaraku cukup besar untuk orang seukuranku.

AGENT BETTING ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA WWW.OKE77.COM

Ketika aku sedang mencari cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi. Ketika kulihat nama Azka, aku segera menjawab. Hanya percakapan kecil yang terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir. Aku pun segera mengambil sebotol XO dan 12 botol corona.

Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Azka. Dengan kemacetan LA aku pun tiba di tempat Azka setelah setengah jam di mobil. Azka pun menyambut ku dengan gembira. Ketika aku masuk, ternyata tidak ada seorang pun di situ selain aku dan Azka.

“Kok ga ada anak anak? Katanya mo pesta?” tanyaku keheranan.

“Ntar lagi juga pasti datang” jawabnya sambil tersenyum.

“Siapa aja sih?” kejarku.

“Cowok-cowok lah, 7 orang deh kayaknya.” katanya sambil berjalan ke dapur.

“Jadi aku cewek sendiri nih?” tanyaku keheranan.

Dengan santainya dia cuma menjawab “Yup, kenapa? Kamu ga suka? Kan kamu biasanya suka main keroyokan. Apalagi kalo ceweknya cuman kamu sendiri.”

“Kamu gila ya? kamu bikin pesta buat cuman ngentotin aku rame rame?” tanyaku dengan kaget.

“Bukannya kamu suka kayak gituan, apalagi barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas” imbuhnya sambil ketawa nyengir.

Aku cuma diam saja. Azka memang sering nge-seks denganku, tapi kita tidak pacaran. Aku juga pernah nge-seks dengan Azka dan dua temannya. Tapi kali ini TUJUH orang. Aku takut tapi aku juga terangsang. Aku memang sangat suka menjadi pusat perhatian apalagi gangbang. Azka tau itu. Azka tau semua tentang aku. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Azka. Dia sangat suka melihat cewek di entot rame rame.

“Kenapa? kok bengong?” tanya Azka sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku.

“Ga kenapa kenapa kok” jawabku singkat.

Aku memang sudah biasa dengan kelakuan Azka. Tangan Azka yang tadi cuman memegang pantat kiriku, kini meremas remas pantatku dengan kerasnya.

“Udah lah Azka, siapin dulu donk makanan buat pestanya” kataku sambil menepis tangannya.

“Kok gitu sih? Ayo donk kan udah lama aku ga liat kamu telanjang” katanya santai.

“Ya udah kalo kamu mau, tapi siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo ada waktu aku mau mau aja. Gimana? Mau ga?” tanyaku menggoda.

“Hahaha. Kita cuma makan chips doank kok malem ini. Tuh chipsnya udah ada. Tinggal dibuka doank” katanya sambil memasang muka mesum.

“Iiih, benci aku ama kamu” kataku sambil mencuekin muka mesum dia.

“Ya udah aku bikinin salad deh. Mau ga?”

“Bikin lah kalo kamu mau” katanya singkat.

Ketika aku membuat salad di meja dapur, tangan tangan Azka menjelajahi pantatku. Aku yang sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Aku merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku sampai ke pinggangku. Dia hanya bersiul ketika melihat pantatku yang penuh. Waktu itu aku memakai G-string jadi dia bisa melihat semuanya.

“Auw” jeritku ketika Azka memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai. Aku segera mengangkat kakiku dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Azka akan segera memasukan penisnya ke dalama memekku, tetapi dia hanya menurunkan rok ku dan merapikannya.

Aku terheran heran ketika dia melakukan itu tapi aku tidak mengatakannya. Kini tangan Azka mulai meraba raba dan meremas payudaraku sambil mulutnya menciumi leherku. Aku hanya melenguh kecil ketika dia meremas payudaraku dengan agak keras. Aku memberhentikan kerjaanku dan mencoba menikmati rangsangan Azka. Azka pun mulai melepas baju ketatku.

Azka hanya diam ketika dia melihat tubuhku yang setengah telanjang. Aku yang sudah sangat terangsang mulai memijit mijit penis Azka dari luar celananya. Azka pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok penisnya perlahan. Azka tidak diam saja, dia langsung melepas behaku dan melemparkannya.

Aku yang hanya memakai rok mencoba membuka baju Azka. Tapi Azka cuman menepis tanganku. Azka pun ketawa ketika melihatku kebingungan. Azka pun mulai membungkuk dan mengambil beha dan g stringku yang berserakan di lantai. Kemudian dia berjalan ke kamarnya meninggalkan aku yang kebingungan dan sangat terangsang.

Ketika aku tersadar bahwa payudaraku terpampang bebas, aku pun kembali mengenakan kaos putih ketatku. Aku merasa kalau putingku tercetak jelas dengan baju itu. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Azka pun kembali ke dapur dan kulihat bahwa beha dan g stringku telah dia sembunyikan.

“Boleh juga toket kamu, lebih keliatan gede lho” katanya sambil meremas remas toketku.

“Mau kamu apa sih Azka? Mau ngentot ga sih kamu?” tanyaku sudah tidak sabar.

“Oh, kamu mau ngentot?” tanya nya dengan muka sok innocent.

Aku pun menjadi malu sendiri. Belum sempat aku menjawab telpon apartement Azka berbunyi. Aku tau kalo teman temannya sudah ada di luar. Mereka cuma minta dibukain pintu saja.

“Nih kalo kamu mau ngentot, mending kamu sekarang emut penis aku sampe aku keluar” tantangnya

“Ada tamu Azka” kataku sambil kebingungan.
Azka pun segera memencet tombol untuk membuka pintu apartemen. Apartemen Azka ada di lantai 8.

“Masih ada waktu kok”, kata Azka sambil meringis, “ayo mau ga?”

“Ntar kalo mereka liat gimana?” kataku sambil melihat ke pintu.

“Cuek aja lah. Mereka juga udah tau kalo kamu suka nge seks, apalagi aku udah kasih tau mereka kalo kamu suka di gangbang. Udah nyerah aja, ntar juga kamu pasti ngemut penis mereka juga”.

Aku pun hanya diam dan berjongkok di depan dia. Tanganku mulai membuka resletingnya dan ku keluarkan penis dia yang terbilang besar itu. Tanpa ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya. Azka hanya melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku memasukkan penisnya sampai masuk ke tenggorokanku.

Aku memang pandai sekali memberi Deep Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Azka pun segera melenguh panjang dan menembakkan air maninya ke mulutku yang langsung kutelan. Aku memang suka menelan air mani cowok. Azka hanya tersenyum ketika aku menjilat jilat batangnya yang perlahan mengecil.

Azka pun memasukan senjatanya kembali ke celananya dan aku hanya mengusap bibirku dengan tissue. Tak lama, Pintu apartemen Azka pun terbuka dan masuklah tujuh orang yang tidak aku kenal. Mereka semua berbadan bagus dan bertampang yang lebih dari biasa.

“Halo Azka, siapa tuh ceweknya?” tanya teman si Azka yang akhirnya kuketahui namanya Zulfi.

“Oh dia Dthio, temen aku” Kata Azka santai “Kenalan sana”

Singkat kata, aku pun berkenalan dengan mereka semua. Aku tidak bisa mengingat nama mereka semua karena mereka terlalu banyak. Azka pun segera bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih di dapur menyiapkan makanan. Ketika aku sedang mencari cari tempat buat chips, aku merasakan ada tangan yang memegang pantat ku. Aku kira itu tangan milik si Azka, jadi aku hanya diam dan meneruskan kerjaanku.

“Hmm, boleh juga pantat kamu”

Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Azka aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.

“Pinter juga si Azka kalo cari cewek” ternyata itu si Zulfi.

“Udah ga usah sok jual mahal, Azka udah ngomong kalo kamu itu suka seks” imbuhnya.

Aku sangat sakit kaget ketika dia ngomong secara terus terang. Aku hanya diam saja sambil menunduk malu.

“Kamu tau kenapa kamu di sini?” tanyanya lagi.
Aku hanya menggelengkan kepala saja.

“Kamu itu di sini buat muasin kita kita. Mending kamu sekarang ikutin aja apa yang aku bilang ato kamu bakalan diperkosa rame rame ama mereka.” katanya mengancam.

Aku yang tidak punya pilihan lain hanya mengangguk menurut.

“Hehehehe.. bagus. Sekarang kamu temenin mereka ngobrol trus aku bakalan siapin minumannya.” suruhnya.

Aku pun hanya mengangguk dan mengambil salad yang tadi aku buat. Ternyata mereka lagi berjudi. Aku tidak tau apa yang mereka mainkan tapi mereka menyuruhku duduk dan ikut main. Mereka pun segera menjelaskan peraturannya. Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker, tapi yang menang bisa menyuruh salah satu dari yang kalah untuk melepas baju.

Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku akan telanjang bulat. Aku pun tersadar, jadi ini maksud Azka mengambil beha dan g stringku. Aku hanya melirik ke Arka yang tersenyum kemengangan. Tak lama, Zulfi pun datang membawa minuman. Dia memberiku sebotol corona yang tadi kubeli dan kuminum pelan pelan.

Ketika ronde pertama di mulai, mereka pun segera dengan cepatnya mengatur kartu mereka. Aku yang tidak tau apa apa, cuma melihat kartuku dan meminum coronaku. Aku merasa bahwa salah satu dari mereka menang, mereka pasti akan menyuruhku membuka bajuku.

Ternyata benar, aku tidak tau apa nama kartuku tetapi meraka ngomong kalo aku kalah. Maka salah satu dari mereka menyuruhku melepas bajuku. Ketika aku membuka bajuku, mereka hanya berkomentar tentang toketku yang besar itu. Aku yang setengah telanjang hanya menunduk malu dan menutupi putingku dengan tanganku.

Tak lama kemudian, mereka memulai ronde yang kedua. Aku merasa bahwa muka dan badanku mulai memanas, aku tidak tau apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka. Aku yang mulai merasa canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, ronde ke dua berakhir dengan melayangnya rok ku.

Memekku yang tak berambut itu sudah tidak tertutupi apa apa. Aku merasa memekku mulai gatal, dan aku tersadar kalo Zulfi telah mencampurkan obat perangsang ke dalam bir ku. Aku yang sudah tidak bisa menahan gatalnya mulai menggesek gesekkan pahaku.

“Hehehehehe, terangsang ya Nanda?” tanya si Azka dengan santainya.

Aku cuma diam saja dan menunduk.

“Kalo mau ngerasain penis kita kita bilang aja Nanda” imbuhnya.

Aku sangat malu, tapi aku juga terangsang dengan hebatnya. Aku yang masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar mengeluh terangsang. Mereka cuma tertawa melihatku seperti itu.

Aku pun berkata ke Azka “Azka, please masukin penis kamu”.

Mereka yang mendengar itu hanya tertawa dan mulai mengeluarkan penisnya.

Azka pun menjawab “Kalo kamu mau dientot, kamu ngomong ama mereka semua, jangan cuma aku doank. Ntar yang lain kan iri” katanya mengejek.

“Pls entot aku, aku udah ga tahan lagi” kataku sambil merangkak ke salah satu dari mereka dan mulai meremas remas penisnya.

Mereka hanya ketawa dan memanggilku “maniak seks”, “cewek gila penis” dan lain lain nya.
Aku pun segera memasukan penis yang kupegang itu ke mulutku. Kumulai dengan mencium kepala penisnya dan menjilat jilat batangnya yang sudah tegang. Empunya penis itu pun segera mengeluh tertahan dan memegang kepalaku dan memaksaku memasukan penisnya yang panjang itu ke mulutku. Aku hanya memejamkan mata ketika aku merasakan penis lain menerobos dinding vaginaku.

“Ooh”, lenguhku tertahan. Seseorang yang mengentotku dari belakang itu segera memaju-mundurkan penisnya di memekku. Aku merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala penisnya menyentuh dinding rahimku. Salah seorang dari mereka memukul pantatku hingga merah dan memasukan salah satu jarinya ke dalam anusku.

Aku pun hanya melenguh keenakan. Ketika aku masih keenakan merasakan jari di anusku, penis yang ada di mulutku segera menyemprotkan air maninya dan langsung kutelan. Aku pun mulai menjilati penis itu dengan maksud membersihkannya. Cowok yang kujilati penisnya itu hanya tersenyum dan meremas toketku.

Dengan tiba tiba, cowok yang memompaku dari belakang menarik penisnya. Aku yang masih belum keluar menoleh dengan protes tapi kulihat kalo itu ternyata si Zulfi yang memompaku dan Zulfi hanya berdiri dan meninggalkanku sambil tersenyum. Dia pun menyuruhku untuk menungging dengan tangan di meja makan.

Aku pun menurut saja. Ketika aku sudah dalam posisi menungging, Zulfi pun dengan kasarnya memasukkan penisnya di anusku. Aku pun menjerit menahan sakit yang luar biasa itu. Setelah dua menit kesakitan, aku pun mulai merasa nikmatnya anal seks. Aku pun segera mengikuti irama Zulfi, dan Zulfi pun segera mengangkat kedua pahaku dengan penis yang masih di anusku.

Aku pun tidak punya pilihan lain selain bersandar kebelakang supaya tidak jatuh. Zulfi dengan pelannya menaik turunkan tubuhku sambil memutar badannya. Maka memekku pun terpampang dengan jelas ke cowok cowok yang laen. Aku sangat kaget ketika aku melihat si Azka merekam kejadian itu dan temannya memfotoku.

JUDI KARTU TERBAIK HANYA DI WWW.OMDOMINO.COM

Tapi, kenikmatan yang aku dapatkan dari Zulfi menelan kekagetanku dan membuatku orgasme. Aku segera menggerang gerang keenakan sambil memilin milin puting kananku. Aku merasa ada cairan vaginaku yang menetes keluar. Kemudian, aku merasa si Zulfi mulai mempercepat kocokannya di anusku.

Aku yang takut jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan membiarkan toketku meloncat loncat dengan bebas. Aku pun juga melihat lampu lampu flash kamera yang mengabadikan kejadian itu. Zulfi pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang sudah disiapkan cowok cowok lain di ruang tamu. Aku jatuh dengan telungkup dengan penis yang masih di anusku.

Dengan cepatnya, si Zulfi mencabut penis itu dan segera mengeluarkan spermanya di dalam gelas wine yang bening. Aku yang kelelahan cuma melihat itu dengan penuh tanda tanya.

Belum sempat aku mengatur nafas, Zulfi menyuruhku menjilati penisnya sampai bersih. Aku menjilati penis itu dengan perasaan yang jijik. Kemudian salah satu dari mereka segera mengangkatku dan memasukkan penisnya ke memekku. Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera memaju mundurkan penisnya dengan aku keadaan berdiri.

Aku hanya bisa berteriak teriak kecil karena penis itu sangat besar diameternya. Aku merasa ada penis laen yang menerobos anusku. Aku merasa seperti sandwich karena diapit kedua cowok besar itu. Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi dan lagi. Tiap kali mereka mau keluar, mereka segera mencabut penisnya dan mengeluar kan air mani merek di dalam gelas wine.

Aku masih bingung dengan itu, tapi ketiga orang yang belom mengentotku segera mengeroyokku. Ada yang memasukkan penisnya ke memekku, ke mulutku ataupun mengentot toketku. Aku sudah seperti di dalam sorga dunia.

Aku tidak tahu sudah berapa kali aku orgasme malam itu. Mereka mengentotku dengan nonstop. Selalu ada penis yang mengisi vaginaku. Ketika mereka semua sudah selesai mengentotku, mereka menaruhku di sofa dengan kepala di bawah. Aku sudah tidak tahu apa yang terjadi tapi dengan samar samar aku lihat Zulfi memasukan leher botol bir yang masih penuh isinya ke vaginaku.

Aku pun segera terasadar dengan adanya benda dingin di vaginaku, tapi aku sudah terlalu capek untuk berontak. Aku hanya bisa melihat Zulfi menaik turunkan botol itu di vaginaku. Kemudian, aku merasakan bir yang meleleh turun dari vaginaku ke toketku. Kemudian, Zulfi segera menarik botol bir itu dan menyuruhku membuka bibir memekku dengan tanganku.

Akupun hanya menurut saja. Kemudian, aku melihati Zulfi memasukan sedotan ke dalam memekku yang penuh dengan bir dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot oleh Zulfi dan ditelannya. Mereka semua tertawa ketika melihatku melenguh menandakan aku orgasme lagi. Aku yang sudah terlalu capek, mulai merangkak ke atas kasur di lantai ruang tamu dan aku pun tertidur.

Keesokan paginya, aku pun terbangun dengan sebuah mentimun di memekku. Aku kebingungan dan aku lihat cowok cowok itu sudah tertidur dengan lelapnya di sebelahku dan di sofa. Aku pun segera mengeluarkan mentimun itu dari memekku. Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku dan sakitnya memekku. Dengan sedikit tertatih aku berjalan mencari baju baju ku. Aku menemukan kaos putihku dan rok ku yang langsung kukenakan.

Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri. Ketika aku sedang menyisir rambutku yang acak acakan, pintu kamar mandi terbuka dengan tiba tiba dan aku lihat Zulfi menyeruak masuk. Aku cuma melihat apa yang bakalan dia lakuin.

Tak kuduga, dia dengan tanpa malu mulai kencing dengan enaknnya. Aku yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dengan jijik. Setelah aku selesai menyisir rambutku, aku segera keluar secepat mungkin dari kamar mandi itu sebelum si Zulfi menyuruhku berbuat yang macam macam.

Aku pun segera mencari dompet dan kunci mobilku ketika Azka memegang tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil. Azka menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yang langsung kuminum.

“Hebat juga lo Nanda semalem” pujinya

“Sakit semua nih Azka” jawabku sambil meringis

“Aku pulang dulu ya capek nih”

“Ya udah tapi minum ini dulu ya?” katanya sambil menyogorkan gelas yang penuh dengan sperma “aku tau kamu pasti suka”

“Aduh Azka aku laper banget, dari kemaren malem aku blom makan” jawabku mengiba.

“Enggak, minum dulu baru boleh pulang. Udah lah cepet minum” tegasnya.

“Iih maksa banget sih” gerutuku.

Azka pun segera mengambil video camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah aku menikmati minum sperma. Aku pun hanya tersenyum sambil menegak habis sperma itu.

Azka pun tersenyum dan berkata “Mulai hari ini kalo kamu ke mana mana usahain jangan pake beha ato celana dalem, ok? jadi ntar kalo aku kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank” katanya sambil ketawa.

“Gila kamu” umpatku sambil ngeloyor pergi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengalamanku Di Gangbang Teman kampusku"

Posting Komentar